Sore tadi, selesai rapat KKN,
ketika adzan magrib berkumandang. Kami segenap tim KKN yang mempunyai mimpi ke
Indonesia belahan timur sana pun membubarkan diri. Melangkahkan kaki, memenuhi
panggilan Ilahi, melaksanakan kewajiban sebagai seorang mukmin yang rindu akan
kenikmatan akhirat.
Tempat yang
terpilih untuk kami sholat adalah masjid kecil yang berada di belakang
perpustakaan UGM, yang secara ukuran malah mengalahkan ukuran mushola tersebut.
kecil nya mushola tersebut in sya Allah tak mengurangi kekhidmatan ibadah kami.
Namun suasana agak berbeda, tak seperti biasanya. Ku lihat banyak tentara dan
polisi hilir mudik, baik yang menjalankan shalat maupun yang hanya duduk di
sekitar mushola. Ada apa gerangan?
Dengar
punya dengar, RI 2 akan kunjungan ke UGM. Memang sudah bukan barang yang aneh
lagi bila beberapa tokoh penting bangsa ini melakukan kunjungan ke UGM,
mengingat UGM adalah kampus yang cukup besar di negeri ini dan banyak tokoh negeri
ini yang merupakan lulusannya. Tetap yang menjadi pertanyaan apakah harus
seperti ini, seorang pemimpin bangsa di kawal, apakah hal ini tak akan membuat
jarak antara rakyat dan pemimpin semakin jauh. Apalagi orang kelas bawah yang biasanya
secara penampilan dan gaya hisup sudah beda jauh dengan pemimpinnya pada saat
ini.
Sedikit
masukkan dalam hati yang terdalam, alangkah baiknya bila pemimpin sederhana,
dalam kegiatan apapun, sehingga membuat rakyat yang ingin menyapa
tak segan, dan kedekatan antara rakyat dan pemimpinnya terus terjaga dengan
baik. Walaupun juga tak dapat dipungkiri, bahwa keamanan seorang pemimpin juga
perlu dijaga. Apabila itu bandingannya, marilah kita telisik bagaimana
Rasulullah memimpin, hidupnya sederhana, kepada siapa saja Beliau menyapa,
bahkan kepada anak kecil, dan juga mengingat bahwa musuh Rasulullah pada saat
itu juga tak kalah kejamnya. Tapi beliau dalam setiap kegiatannya tetap
sederhana, dan tak berlebihan. Maka tak hayal kalau masyarakat pada saat itu
sangat dekat dengan Rasulullah SAW.
Saya
menlulis ini, bukan berarti saya sudah bagus dan siap dalam memimpin. Namun paling
tidak ini adalah kicauan seorang rakyat, yang sangat ingin dekat dengan
pemimpinnya. Sehingga tak canggung mencurahkan isi hati kepada pemimpin
tersebut. Positifnya lagi ini akan menerangi jalus komunikasi sehingga
transparasi dalam menjalankan pemerintahan bangsa ini pun dapat terjaga.
0 comments:
Post a Comment