Sunday, September 21, 2014

Kami pun Terpele


 
"Semoga kelak kita di pertemukan kembali di dermaga ini"
Udara yang tadinya dingin, perlahan menjadi semakin hangat
Daun yang tadinya malu bergoyang, sekarang mengikuti gerak angin berirama
Sungguh suasana saat itu berbeda sekali
Biasanya semua berjalan apa adanya, tanpa perlu menangis dan mengelus dada


Tak dirasa kapal yang tak diharapkan pun datang, merapat ke dermaga kenangan
Dada semakin sesak, seakan tak rela atas kenyataan yang terjadi
Namun semua ini perlu kita jalani
Walaupun hati sesak, muka memerah, dan air mata mengalir

Jarak kami dengan mu memang belum begitu jauh
Hanya setinggi dua lantai di atas kapal Fajar Indah II
Namun kita semakin menangis dan mengelus dada
Bahkan air matamu yang berjatuhan masih jelas terlihat oleh mata yang juga ikut menangis

Ketika suara kapal semakin kencang, suara tangis mu juga tak mau kalah
Hanya lambaiyan tangan yang mampu berpesan ketika suara tak mampu lagi melakukannya
Yang dirasa saat itu hanyalah pahitnya perpisahan dan kau semakin jauh dan jauh
Hati ini pun semakin terasa sesak dan sesak

Sepertinya baru kemarin kita bertemu
Menjalin semuanya, kenangan, cinta, dan harapan
Sekarang kau sudah tak nampak dengan penglihatan kami
Namun di hati ini, sudahlah, tak perlu kau pertanyakan lagi
Location: Yogyakarta, Yogyakarta City, Special Region of Yogyakarta, Indonesia

0 comments: